Ini adalah pengalamanku yang tak terlupakan bersama
istriku. Namaku Aryo dan istriku bernama Yanti, dia termasuk wanita yang
sempurna di mataku, wajahnya rupawan, putih mulus, toketnya besar, pantantnya
aduhai. Kami sudah berkeluarga selama lima tahun dan dikaruniai seorang anak
yangs ekarang masih masih sekolah dasar.
Ceritanya bermula ketika istriku sering
uring-uringan dan marah kepadaku karena aku kurnag bisa memuaskan hasrat
birahinya, dia termasuk wanita birahi tinggi yang ingin selalu dipuaskan. Dan aku
sering kewalahan meladeninya. Itulah kenapa akhir-akhir ini kami sering
bertengkar dan marah-marah. Aku memang tidak begitu perkasa, karena baru lima
menit saja aku sudah k.o dan tentunya itu membuat istriku jadi sangat kecewa,
aaku jadi bingung memkirkan maslah ini.
Aku juga sadar lat vitalku memang tidak besar ,
mungkin itu bisa jadi penyebabnya. Padahal aku sering mengkonsumsi jamu-jamu,
obat herbal dan juga tehnik bercinta di film blue yang sering aku tonton
bersama istriku, tapi itu semua tidak membuahkan hasil.
Libur sekolah anakku pun telah tiba, aku berniat
mengajak mereka liburan ke kampung tempat pakdeku, yaitu Pakde Karto, karena
disana pemandangan alam desanya masih bagus dan alami, hitung-hitung
meringankan beban fikiranku yang galau. Tentu saja anak dan istriku senang
bukan main.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 3 jam,
makasampailah kami di rumah Pakde Karto yang berada di Kota Wonosobo, mereka
berdua begitu sukacita menyambut kedatangan kami begitu kami sampai dan
memarkirkan mobilku di halaman rumah mereka yang luas.
Pakde dan Bu’de sudah berumur setengah abad, Bu’de
ku agak gemuk dan sudah nampak keriput. Sangat berbeda dengan Pakdeku yang
masih gagah dan kekar, usianya tidak mengurangi kegagahannya.
Malamnya setelah makan malam, kami pun disuruh
istirahat di kamar yang sudah disediakan, saat itu aku melihat muka Pakdeku
begitu masam dan juga Bu’de ku, ada apa ya?
Setelah istridan anakku terlelap, akupun mulai
ngobrol dengan pakde tentang amaslah apa yang sudah dialaminya. Dengan gamblangnya
pakde bercerita bahwa akhir-akhir ini dia suka mengeluh dengan bu’denya. Pakdeku
tergolong orang yang doyan ngentot di ranjang, dan itu diakuinya bila nafsu
sudah meninggi pasti dia bisa main 3, 4, bahkan sampai lima kali. Dan imbasnya
bu’de ku tak bisa mengimbanginya karena kalau sudah keluar duluan pasti sudah
tak berdaya. Itulah mengapa mereka sering jutek-jutekan.
Wah, ceritanya kok hampir sama kayak ceritaku, tapi
bedanya istriku yang kuat. Aku jadi punya ide gila, gimana kalau istriku
disetubuhi oleh pakde, wah seru juga ini, tapi bagaimana caranya ya? Apalagi aku
mempertimbangkan bagaimana perasaanku kalau istriku disetubuhi oleh orang lain
dengan ganasnya. Tapi aku juga berpikir, ah, mungkin aku bisa membahagiakan
hasrat birahinya dengan cara seperti ini.
Terang-terangan aku utarakan maksudku kepada
pakdeku, pakdeku langsung melotot dan tidak percaya, dia juga menolak dengan
terang-terangan, tapi aku terus mendesaknya dan membuatnya agar mau. Akhirnya diapun
mau dengan catatan untuk kali ini saja. Akupun tersenyum simpul. Dan gak sabar
memanti besok yang akan terjadi.
Pagi harinya kusuruh istriku berkumpul bersamaku dan
pakdeku, kubilang padanya kalau pakdeku ini bisa memijat dan mengurut, apalagi
istriku ini suka mengeluh capek-capek dan pegal-pegal. Tanpa curiga sedikitpun
istrikupun menyetujuinya.
Kebetulan hari itu budeku dan anakku sedang pergi
jalan-jalan dan pulangnya mungkin malam karena mainnya sangat jauh di pasar
raya wonosobo. Dan tinggallah kami bertiga.
Mulailah isttriku disuruh tengkurap oleh pakdeku di
kamar kosong yang memang khusus untuk beristirahat, dengan hanya memakai
tanktop dan sarung istriku namapak seksi sekali dan tentu saja pakdeku dibikin
melotot dan berdecak kagum, nampak sesuatu yang menonjol besar dari celana
boxernya. Aku bisa menerka kalau barang pakde sangat besar dan dijamin istriku
megap-megap.
Istriku pun mulai dipijit dari leher sampai ke
punggung, dan sebelumnya aku suruh dia minum wedang bikinanku yang sudah kuberi
obat perangsang agar mempercepat proses percumbuan mereka.
Dan memang istriku mulai menikmati pijatan pakdeku,
tapi dia agak sungkan karena tau aku disampingnya, dengan pura-pura alasan aku
untuk menyusul anakku dan budekulah aku meninggalkan mereka berdua di kamar
itu. Setelah keluar dari rumah, sekitar 5 menit aku pelan-pelan mengintip dari
celah jendela kamar lain melihat aktivitas mereka.
Jantungku berdegup kencang melihat pakdeku meraba
dan memijat pantat, paha, sampai kahirnya selangkangan istriku, suara lenguhan
istriku makin jelas terasa.
“pakdeee…. Aku gak tahan…. “ begitu kata istriku
ketika tangan pakde menjamah selangkangnnya.
“ jadi gimana, nduk?” tanya pakdeku
“terserah pakde saja, aku udah gak tahan, pengen
dienakin….. pakdeeeeee….”erangannya begitu erotis.
Maka tanpa sungkan lagi pakde melucuti semua pakaian
istriku dan akhirnya dia sudah telanjang menampakkan keseksiaannya, dadanya
yang membusung besar dan pentilnya yang berwarna kecoklatan, kulit yang mulus,
jembut dan tebal dan vagina yang sudah merah merekah minta disodok, istriku
sudah pasrah.
Pakde pun akhirnya membuka semua pakaiannya. Nampak badan
atetis kekar berototnya dan barangnya yang gede banget itu sudah mengaceng
tegak dan keras, panjang, besar dan keras sekali. Istriku memegang dan
meremas-remas gemas, sementara itu pakde menelusri dan menjamahi tubuh istrku
dari atas sampai bawah. Buah dadanya tak luput dari jilatan, remasan,
sedotannnya. Istriku makin tak tahan.
“udah donk pakde….. masukkinaja, aku dah gak
tahannnn…..”rengek istriku.
Setelah melumasi penisnya dengan ludah yang banyak
dan pakde juga meluasi vagina istriku maka mulailah ia masukkan barangnya yang
gede itu ke vagina istriku denga cara mengangkangi istiku yang sudah membuka
pahanya lebar-lebar.
Barang itu
begitu susah dimasukkan karena saking besarnya sedanglan vagina itriku
begitu sempit. Tapi dengan sekali hentakan kuat akhirnya barang gede itu masuk
juga bebarengan dengan tubuh istrku yang tersentak.
Mulailah pakde menggenjot istriku, dipeluknya
kuat-kuat seeakan benar-benar ingin menikmatinya sendirian. Begitu hebatnya
genjotan pakdeku ini…
Bunyi barang gedenya yang menyodok vagina sempit
istriku suaranya begitu keras,
“jleb jleb jleb jleb…..!!!!!” istriku menjerit
tertahan meiknmati derita kenikmatan yang dialaminya sambi menggigit bibirnya.
“ ah aha ah ah ah ah oh oho ohhhh….. pakde…..
terussssss….. akkkhhhh….”
Pakde semakin gencar mempercepat tempo sodokkannya,
sampai-sampai ranjang yang mereka tumpangi berderit keras. Kulihat ekspresi
muka pakde yang sangat menikmati nikmatnya vagina istriku, sampai merem melek
dan gemerutuk gigi-giginya, sambil terus memeluk istriku dengan kuatnya.
Kulihat batang penis yang besar itu keluar masuk di
lubang vagina istriku, aku jadi terkagum-kagum sampai menelan air ludah melihat
betapa perkasanya pakdeku itu, aku juga tidak bisa membayagkan bgaiamana
rasanya istriku digenjot barang yang gede itu.
Rintihan istriku makin tak beraturan, apalagi pakde
dengan tehnik bercintannya membuat tempo sodokan yang kadang lambat dan tiba-tiba
cepat juga kadang berputar-putar, membuat istriku meraih orgasmenya lebih dulu,
namun pakde tetap menyodok dengan gagahnya.
Begitu kontras pemandangan yang kulihat, tubuh pakde
yang hitam dan kekar berotot menindih tubuh istrku yang putih mulus seksy,
keringat-keringat mereka saling bercucuran begitu manisnya, aku benar-benar
dibuat terkagum-kagum.
Pakde terus menggenjot dan menggenjot dan ia ingin
membuat istriku orgasme lagi, dipercepat tempo sodokannya di lubang vagina
istriku. “ jleb jleb jleb jleb……….!!!!!!”
Semakin lama dan semakin lama kulihat mereka
sebantar lagi akan orgasme….dan akhirnya gerakan pakde pun semakin lambat dan
lambat dan akhirnya berhenti dan sedikit menghentakkan pantatnya di
selangkanganan istriku sebanyak 8 kali karena dia memuntahkan air maninya di
lubang vagina istriku.
Istriku sudah mengejan dan menikmati orgasme
keduanya yang dahsyat bersama pakde, dipeluknya tubuh pakde yang masih menindih
menungganginya itu sambil mereka berciuman dan saling melumat bibir begitu
mesranya.
Sesaat kemudian mereka sedang mengobrol Dan aku tak
tahu apa yang mereka obrolkan malah mereka tertawa begitu mesranya dan
disambung dengan ciuman bibir dan lumatan lidah mereka yang cukup lama, dan
kulihat barang gede pakde masih menancap kuat dan air maninya meleleh mengalir
keluar dari vagina istriku banyak sekali, mungkin dia sudah lama tidak
bersetubuh.
Mereka berciuman dengan mesranya, sambil pakde tetap
menekan selangkangan istriku dengan paha-pahanya yang kuat seakan-akan tak mau
melepaskannya. Ia sibuk menghisap, menjilat kedua payudara istriku dengan
rakusnya dan istriku melingkarkan kedua tangannya tak mau melepaskan kepala
pakde di atas tubuhnya.
Lama kelamaan nafsu pakde naik lagi, digenjot lagi
istriku dengan semangat empat lima, lagi-lagi kulihat pemandangan dahsyat
mereka terulang lagi, digoyang lagi istriku, diputar-putar, kadang tubuh istriku disuruh nungging, miring
sampai akhirnya kembali ke posisi keonvensional awal lagi, istriku benar-benar
terpuaskan sekali oleh permainan pakde yang hari itu menyetubuhinya sampai 4
kali, dan akhirnya istriku terkapar tak berdaya dengan senyuman manisnya akan kenikmatan dahsyat yang baru diraihnya
bersama pakdenya sendiri.
Setelah mereka beristirahat, mandi, dan akhirnya
tenaga mereka pulih lagi akhirnya akupun pulang ke rumah dan beberapa saat
kemudian bude dan anakku pulang juga.
Kulihat pakde dan istriku duduk berdua sambil
senyum-senyum menandakan mereka sudah puas dan lega, aku pura-pura tidak tau,
dan aku juga mengkode pakdeku dengan jempol. Pakde ku nampak tersenyum dan
sedikit sungkan sambil menghisap batang rokok dan menikmati kopi buatan
istriku.
bersambung......