Rabu, 27 Februari 2013

goyangan ibu kost ku

bu Intan memiliki tubuh yang lumayan. Aku dan kedua kakak kelasku sering mengintipdia apabila sedang mandi. Kadang kami juga sering mencuri-curi pandang ke pahamulusnya apabila kami dan Ibu nonton tivi bareng. Ibu Intan sering memakai rokapabila dirumah sehingga kadang-kadang secara tidak sadar sering menyingkapkanpaha putihnya yang mulus. Ibu Intan memiliki tinggi kurang lebih sekitar 160 cm denganbodinya yang langsing dan putih mulus serta payudara yang indah tapi tak terlalu besar..Ibu Intan memiliki wajah yang lumayan imut ,putih bersih mirip Bintang film dansinetron Yatty Octavia....Dia sangat baik kepada kami, apabila dia menagih uang listrik dan uang telepon diameminta dengan sopan dan halus sehingga kami merasa betah tinggal di rumahnya.Pada suatu malam ...., kebetulan kedua kakak kelasku lagi ada tugas lapangan yangmembuat mereka mesti tinggal di sana selama sebulan penuh. Sedangkan anak BuIntan yang bernama Devi lagi tinggal bersama kakeknya selama seminggu. Praktis yangtinggal di rumah itu cuma aku dan Ibu Intan, sedangkan Bi Ana pembantu bu Intantinggal di sebuah rumah kecil di halaman belakang yang terpisah dari rumah utama yangdikost-kan. Malam itu kepalaku sedikit pusing akibat tadi siang di kampus ada ujianKalkulus. Soal ujian yang sulit dan penuh dengan hitungan yang rumit membuatkepalaku sedikit mumet. Untuk menghilangkan rasa pusing itu, malamnya aku memutarbeberapa film bokep yang kupinjam dari teman kuliahku."Lumayan lah, mungkin bisa ngilangin pusingku", pikirku.Aku memang biasa nonton bokep di komputerku di kamar kosku apabila kepala pusingkarena kuliah.Pada saat piringan kedua disetel, tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara pintu kamarkuterbuka."Hayo Aldo, nonton apaan kamu?" Ibu Intan berkata padaku."Astaga, aku lupa menutup pintu kamar" gerutuku dalam hati.Ibu Intan telah masuk ke kamarku dan memergoki aku sedang nonton film bokep. Aku jadi salah tingkah sekaligus malu."Anu bu, aku cuma.." jawabku terbata-bata."Boleh Ibu ikut nonton?" katanya bertanya padaku"Boleh.." jawabku seakan tak percaya kalo dia akan nonton film bokep bareng aku."Dah lama nih Ibu ga nonton film kaya' gini. Kamu sering nonton ya?" katanyamenggodaku."Ah, gak bu.." jawabku"Hmm.. bagus juga adegannya" dia berkata sambil memandang adegan yangberlangsung.Akhirnya kami sama-sama menonton film bokep tersebut. Kadang-kadang dia meremas-remas payudaranya sendiri yang membuat kemaluanku berdiri tegak. Dia memakaidaster putih malam itu kontras dengan kutang dan celana dalam warna hitam. Kadangaku melirik dia dengan sesekali memperhatikan dia yang sesekali memegangkemaluannya dan menggoyangkan pinggulnya seperti cewe yang sedang menahankencing. Pemandangan itu membuat darahku mendesir dan membuat batangkejantananku berontak dengan sengit di dalam celana dalamku.Tiba-tiba dia bertanya, "Do, kamu pernah melakukan seperti yang di film tadi ga?"Aku terkejut mendengar kata-kata itu terlontar dari mulutnya."Belum" jawabku."Ah masa?" tanya dia seakan tak percaya."Bener bu, sumpah.. aku masih perjaka kok" jawabku.

"Kalo pacarmu ke kamarmu ngapain aja? ayo ngaku" tanyanya tersenyum kecil."he...heheheh""Ibu agak pegel-pegel dikit nih abis senam aerobik tadi sore. Bi Ana yang biasa mijetindah tidur kecapekan kerja seharian, bantuin mijet bisa kan?""Boleh, sekarang bu?""Ya sekarang lah, di kamar Ibu yah.. ayo".Aku mengikuti Ibu Intan dari belakang menuju ke kamarnya. Baru pertama kali ini akumasuk ke kamar Ibu kosku itu. Kamarnya cukup luas dengan kamar mandi di dalam,kasur pegas lengkap dengan ranjang model eropa. Di sebelahnya ada meja rias, lemaripakaian dan meja kerja suaminya. Kamar yang indah."Ini lotionnya..", kata Bu Intan kemudian.Ibu Intan kemudian membuka dasternya, hanya tinggal kutang dan celana dalam hitamyang terbuat dari sutera. Melihat pemandangan ini aku hanya bisa melongok takjub,tubuhnya yang putih mulus tepat berdiri di hadapanku."Ayo mo mijit ga? Jangan bengong gitu".Aku terhentak kaget. Aku lupa kalo saat itu aku mo mijit dia. Akhirnya dia berbaringtelungkup dia atas kasur. Aku mulai melumuri punggungnya dengan minyak tersebut.Aku mulai memijit dengan lembut. Kulitnya lembut sekali selembut sutera, kayanya diasering melakukan perawatan tubuh, pikirku dalam hati."Ahh.. enak juga pijatanmu Do, aku suka.. lembut sekali. "Aku memijat dari bahunya sampai mendekati pantat, berulang-ulang terus."Do, tolong buka kutangku. Tali kutangnya ga nyaman, ganggu pijatannya" katanyamenyuruh aku tuk membuka kutangnya.Aku membuka tali kutangnya dan Ibu Intan kemudian melepas kutangnya. Sesekali akumemijat sambil menggelitik daerah belakang telinganya."Ssshh.. ahh.." dia mendesah apabila daerah belakang telinganya kugelitik dan apabilalehernya kupijat dengan halus."Do, tolong pijat juga kakiku ya.." katanya.Aku mulai meminyaki kakinya yang panjang dan ramping. Sungguh kaki yang indah.Putih, bersih, mulus, tanpa cacat dengan sedikit bulu-bulu halus di betis. Pikiranku mulaiomes, aku sedikit kehilangan konsentrasi ketika memijat bagian kakinya."Do, tolong pijat sampai ke pangkal paha ya.." pintanya sambil memejamkan mata.Ketika tanganku memijat bagian pangkal pahanya, dia memejamkan mata sambilmendesah seraya menggigit bibir pertanda dia mulai "panas" akibat pijatanku. Aku mulainakal dengan memijat-mijat sambil sesekali menggelitik daerah-daerah sensitifnyaseperti leher dan pangkal pahanya. Dia mulai menggeliat tak karuan yang membuatkejantananku berontak dengan keras di celana dalamku.Tiba-tiba dia berkata, "Do, bisa mijit daerah yang lain ga?""Daerah yang mana bu?"Tiba-tiba dia membalikkan badannya seraya membimbing kedua tanganku ke ataspayudaranya. Posisi badannya sekarang adalah telentang. Dia hampir telanjang bulat,hanya tinggal segitiga pengamannya saja yang belum terlepas dari tempatnya. Akutertegun melihat pemandangan itu. Payudaranya yang indah membulat menantangseperti sepasang gunung kembar lengkap dengan puncaknya yang kecoklatan. Akumeremasnya dengan lebut sambil sesekali melakukan "summit attack" dengan jari jemariku mempermainkan putingnya. Seperti memutar tombol radio ketika mencarigelombang.Ia mulai menggelinjang tak karuan."Ahh.. oohh.. sshh", dia mendesah sambil membenamkan kepalaku menujupayudaranya."Do.. Jilatin payudaraku Do.. cepat.."

Aku mengabulkan permintaannya dengan memainkan lidahku diatas putingnya. Lidahkubergerak sangat cepat mempermainkan putingnya secara bergantian seperti penarisamba yang sedang bergoyang di atas panggung."Oohh.. aaahhhh.. uukkhh..sssssssh" Dia terus mendesah sambil mencengkramkantangannya di pundakku.Dia memeluku dengan erat. Semakin cepat aku meminkan lidahku semakin kerasdesahannya. Lidahku mulai naik ke daerah leher dan bergerilya di sana. Bergerak teruske belakang telinga sambil tanganku memainkan putingnya. Dia terus mendesah
...dandengan sangat terlatih membuka baju dan celanaku. Sekarang yang kupakai hanyacelana dalam yang menutupi penisku.....Kami mulai berpelukan dan berciuman dengan ganasnya. Ternyata dia sangat ahli dalammencium. Bibirnya yang lembut dan lidah kami yang saling berpagutan membuatkuserasa melayang seperti lalat.Dia mulai menciumi leherku dan sesekali menggigit kupingku. Aku semakin rakusdengan menjilatinya dari mulai leher sampai ujung kaki."Aahh..", aku mendesah ketika tangannya menyusup ke markasku mencari rudalku,mengenggamnya dan mengocoknya dengan tangannya yang lembut.Dengan bantuan kakinya dia menarik celana dalamku sehingga celana dalamku terlepas.Aku telah telanjang bulat. Terlihat seorang prajurit lengkap dengan topi bajanya berdiritegak siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya."Oohh.. auhh.. sshh..", dia terus memainkan prajuritku dengan tangannya.Tanganku mulai membuka celana dalamnya yang telah basah oleh cairan pelumas yangkeluar dari dalam lobang vaginanya. Terlihat sebuah pemandangan yang indah ketigasegitiga pengaman itu terlepas. Sebuah pemandangan yang sangat indah di daerahselangkangan. Jembutnya yang rapi terurus dan vaginanya yang berwarna merah mudamembuat darahku mendesir dan kejantananku semakin menegang."Oohh.. nikmaatt.. truss..", dia berkata sambil mendesah ketika lidahku menggelitikdaging kecil di atas lobang vaginanya."Oohh.. sshh.. Yess.. truuss.."Semakin cepat aku memainkan lidahku semakin cepat juga dia mengocok kontolku. Akuterus mempercepat ritme lidahku, badannya semakin bergerak tak terkontrol. Tanpasadar tangannya membenamkan kepalaku ke selangkangannya, aku hampir tak bisabernapas. Aku mencium aroma khas vagina yang harum yang membuat lidahku terusmenjilati klitorisnya."Ohh.. Ssshh.. Ukhh", dia terus mendesah."Do.. ahh.. lebih cepat.. ukhh.. aku mo keluar nih..""Ahh..", terdengar lenguhan panjang dari bibirnya yang mungil."Aukhh..", tiba-tiba badannya menegang hebat.Kedua tangannya menggenggam kepalaku dengan erat dan vaginanya semakin basaholeh cairan yang keluar. Dia mengalami orgasme klitoris, yaitu orgasme yang dihasilkanakibat perlakuan pada kelentitnya."Do, nikmat sekali.. Aku tak menyangka kamu pandai bersilat lidah", katanya sambilnapasnya terengah-engah.Ketika aku siap untuk menembakkan rudalku, tiba-tiba ia berkata, "Do, aku punyasebuah permainan untukmu"."Permainan apa?" tanyaku."Pokoknya kamu ikut aja, permainan yang mengasyikkan. Mau?" tanyanya."Oke..", jawabku.Dia mengambil sebuah slayer dan menutup mataku, kemudian menyuruhku berbaringterlentang dan mengikut kedua tanganku dengan selendang yang telah ia siapkan.Kedua tanganku dan kakiku diikat ke empat penjuru ranjang sehingga aku tak bisabergerak. Yang bisa aku gerakkan cuma pinggulku dan lidahku. Aku pun tak bisa melihat
apa yang dia lakukan padaku karena mataku tetutup oleh slayer yang dia ikatkan. Akuseperti seorang tawanan. Aku hanya bisa merasakan saja. Tiba-tiba aku merasakanlidahnya mulai bergerilya dari mulai ujung kakiku. Trus bergerak ke pangkal paha."Ahh", aku mendesah kecil.Lidahnya terus bergerak ke ke atas menuju perutku, terus menjilati daerah dadaku."Oohh.. Ssshh..", aku mulai mendesah keenakan. Lidahnya terus naik ke leherku danmencium bibirku. Kemudian lidahnya mulai turun kembali."Ohh.. yyeess.. uukkhh..", aku mendesah hebat ketika lidahnya bermain di daerahantara lubang anus dan biji pelerku."Aahh..", aku terus mendesah ketika dia mulai menjilati batang kemaluanku dari mulaipangkal sampai kepalanya, terus menerus, membuat tubuhku berkeringat hebatmenahan rasa yang amat sangat nikmat."Panjang juga ya punya kamu", Ibu Intan berkata padaku seraya mengulum peniskumasuk ke dalam mulutnya."Ahh.. eenaakk.. sshh", aku mendesah ketika batang kejantananku mulai keluar masukmulutnya.Sesekali dia menghisapnya dengan lembut. Dia terus mengulum penisku dan semakinlama semakin cepat. Dia memang ahli, pikirku. Tidak seperti kuluman pacarku yangmasih minim pengalaman. Ibu Intan merupakan pengulum yang mahir."Aahh.. ahh.. ah.. aahh.. sshh.. teruss", aku memintanya supaya mempercepatkulumannya. Ingin rasanya menerkam dia dan menembakkan rudalku tapi apa dayakedua kaki dan tanganku terikat dengan mataku tertutup.Tiba-tiba ada sesuatu di dalam penisku yang ingin mendesk keluar."Ahh.. sshh.. Bu, aku mo keluarr", katakuMendengar itu, semakin cepat ritme kulumannya dan membuatku tak tahan lagi untukmengeluarkan spermaku."Aaahh..", aku mengerang hebat dan tubuhku mengejang serta gelap sesaat ketikacairan itu mendesak keluar dan muncat di dalam mulut Bu Intan.Aku seperti melayang ke awang-awang, rasanya nikmat sekali ingin aku teriak enak."Enak juga punyamu Do, protein tinggi", katanya seraya menjiltai sperma yang tumpah.Tiba-tiba aku tak merasakan apa-apa. Tak lama kemudian aku mencium aroma khasvagina di depan hidungku. Ternyata Bu Intan meletakkan vaginanya tepat di mulutkudan dengan cepat aku mulai memainkan lidahku."Sshh.. truuss.. ahh.. eennaakk..", ia mendesah ketika lidahku memainkan kembalidaging kecil miliknya. Semakin ia mendesah semakin aku terangsang.Tak lama kemudian prajurit kecilku kembali menegang hebat."Aahh.. sshh.. Ukkhh.. yess", ia semakin hebat mendesah membuat rudalku telahmencapai ereksi yang maksimal akibat desahannya yang erotis.Lama kelamaan vaginya semakin basah kuyup oleh cairan yang keluar akibat terangsanghebat."Aku ga tahan lagi Do", katanya seraya mengangkat vaginanya dari mulutku.Dia memindahkan vaginanya dari mulutku dan entah kemana dia memindahkannyakarena mataku tertutup oleh slayer yang dia ikatkan kepadaku. Tiba-tiba aku merasakankemaluanku digenggam oleh tangannya dan dituntun untuk masuk ke dalam sutaulubang hangat sempit dan basah oleh cairan pelumas. Ahh.. baru pertama kali ini akumerasakan nikmatnya vagina. Meskipun Ibu Intan bukan perawan tapi yang kurasakansempit juga juga vaginanya. Dengan perlahan Ibu Intan mulai membenamkankemaluanku ke dalam vaginanya sehingga seluruh kemaluanku habis ditelan olehvaginanya. Aku merasakan nikmat dan geli yang luar biasa ketika kemaluanku masuk kedalam vaginanya. Posisiku telentang dengan Bu Intan duduk di atas kemaluanku persisseperti seorang koboi yang sedang bermain rodeo.Dengan perlahan tapi pasti, Ibu Intan mulai memainkan pinggulnya naik turun secara

perlahan."Aaahh.. uuhh", desahku ketika Ibu Intan memainkan pinggulnya naik turun secaraperlahan dan sesekali memutarkan pinggulnya. Itu membuat diriku seperti melayang keudara. Aku pun mulai menggoyangkan pantatku naik turun."Do.. giillaa.. enaakk ssekali..", teriak Bu Intan.Aku tak mampu untuk berkata-kata lagi. Aku hanya bisa mendesah dan mendesah.Lama kelamaan Ibu Intan mulai mempercepat ritme goyangannya, naik turun dansesekali memutarkan pinggulnya.Tak mau kalah, aku pun mulai mempercepat sodokanku."oohh.....yess.. ohh..", desah Ibu Intan."Ahh.. uhh.. goyang terruss buu", kataku."Enaakk.. Doo.. tolong cepetin sodokanmu Do..", katanya.Sodokanku semakin cepat dan semakin cepat pula Ibu Intan menggoyangkanpinggulnya."Ohh.. shit.. oohh.. nnikkmmat..", Ibu Intan berteriak seraya menjambak rambutku.Dia mulai membuka slayerku. Aku bisa melihat pemandangan yang sungguhmenakjubkan sekaligus menggairahkan di depanku. Tubuh Ibu Intan yang bergoyangmembuat rambutnya acak-acakan dan seluruh tubuhnya penuh dengan keringat.Payudaranya yang putih bersih dengan putingnya yang kecoklatan ikut bergoyangseirama dengan goyangan pinggulnya yang mengocok kemaluanku. Mukanya yangmanis dengan mata yang sesekali merem melek, mulutnya yang mendesah dan sesekalimengeram serta wajahnya yang dipenuhi keringat membuat ia keliatan seksi danmenggairahkan."Ahh.. shit.. oh.. god.. ohh.. enak..", desahnya.Aku melihat Ibu Intan yang setiap hari terlihat lembut ternyata memiliki sisi yang sangatmenggairahkan dan terlihat haus akan sex. Ibu Intan pandai memainkan ritmegoyangannya, kadang dia melambatkan goyangan pinggulnya kadang dengan tiba-tibamempercepatnya. Aku hanya bisa mengikuti perrmainannya dan aku sangatmenikmatinya."Aaahh..!", aku berteriak keenakan ketika aku merasakan diantara goyangannya yangmengocok kemaluanku, vaginanya seperti menghisap kemaluanku."Mampus kamu Do.. tapi enak kan? Itu namanya "hisapan maut".. Ibu mempelajarinyamelalui senam Keggel..", katanya sambil memandangku dengan liar.Aku semakin mempercepat sodokanku dan Ibu Intan pun mempercepat goyangannyanaik turun dan berputar secara bergantian sesekali dilakukannya hisapan maut yangmembuat seluruh tulang dalam tubuhku seperti terlepas dari persendiannya. Ibu Intanmulai menciumi leherku dan bibirku.Kami semain "panas" dan lidah kami saling berpagutan sementara sodokan kemaluankudan goyang pinggulnya semakin lama semakin cepat."Uhh.. ahh.. shh.. ahh..", aku mendesah.Ibu Intan semakin ganas menciumiku seraya aku mempercepat sodokannya. Akumerasakan sesuatu akan keluar mendesak dari penisku."Bu Intan.. ahh.. uhh.. shh.. akkuu mauu kkeluarr..", kataku."Ibu juga.. ahh.. tahann.. kita keluarin sama-sama.. sshh ahh.."."Aku ga tahan lagi bu..".Tiba-tiba Ibu Intan berteriak panjang."Aaahh.." sambil memelukku dengan sangat erat."Aaahh..". bersamaan dengannya aku merasakan penisku memuntahkan cairan hangatdi dalam vaginanya.Kami berciuman dan kurasakan tubuhnya dan tubuhku mengejang hebat menahankenikmatan yang amat sangat. Gelap sesaat yang diiringi kenikmatan yang luar biasa

membuat tubuhku seperti melayang jauh ke awang-awang. Nikmatnya melebihimasturbasi yang sesekali aku lakukan.Kami sama-sama terkulai lemas dengan napas yang terengah-engah seperti duaolahragawan yang telah balap lari. Ibu Intan menatapku sambil tersenyum manis. Akuhanya terdiam menatap langit-langit."Do, kamu nyesel ga ML sama Ibu?", tanya Ibu Intan kepadaku."Nggak bu.."."Terus kenapa kamu termenung begitu?"."Aku cuma bingung, aku kan mengeluarkan sperma di dalam vagina Ibu, aku cumakhawatir nanti Ibu hamil gara-gara saya""Ha.. ha.. ha.. jadi itu yang kamu khawatirkan?""Iya bu. ""Tenang aja, Ibu teratur ko minum pil kb. Jadi kamu ga perlu khawatir?"Apa yang dikatakannya membuatku tenang. Akhirnya kami berbicara ngalor ngidul. Dankami juga bercanda dan tertawa. Kami ngobrol dan becanda dalam keadaan bugil tanpabusana sehelai benang pun menempel di tubuh kami."Do, kamu lapar ga? Ibu lapar", katanya."Iya bu""Ibu masakin kamu nasi goreng spesial buatan Ibu ya?""Boleh", jawabku.Kami berpakaian kembali. Ibu Intan hanya menggunakan daster putih tanpa memakaikutang dan celana dalam, sedangkan aku hanya menggunakan celana pendek saja tanpamenggunakan baju. Aku menunggu di meja makan sambil nonton MTV dan Ibu Intan didapur memasak nasi goreng. Akhirnya nasi goreng pun selesai di masak dan kamimakan bersama-sama di meja makan. Meja makannya cukup besar, terbuat dari kayu jati dengan motif yang indah. Di sisi lain meja makan terdapat susu kental manis, tehcelup, sebotol madu, tempat sendok dan garpu, serbet dan alas makan.Setelah makan selesai, aku dan Ibu Intan membersihkan meja makan bekas kamimakan. Kami mulai bercanda-canda lagi. Tanpa sadar aku mulai becanda sedikit pornodan darahku mulai berdesir melihat ia berpakaian daster tanpa menggunakan kutangdan celana dalam. Tampak samar-samar putingnya menonjol seakan ingin merobekdaster yang dikenakannya. Bayangan hitam di selangkangannya (jembut) merupakanpemandangan yang indah."Ibu cantik dan seksi pake daster itu", kataku."Kamu ngerayu Ibu ya..""Bener lho bu, apalagi ga pake kutang dan celana dalem""Ah kamu.. mulai nakal ya", katanya sambil nyubit pipiku.Prajuritku sedikit demi sedikit mulai kembali berdiri tegak. Ini akibat dari mataku yangselalu tertuju pada gundukan hitam di balik daster Ibu Intan."Lho.. kok bangun lagi prajurit kecilmu, mo tempur lagi ya", katanya.Aku tidak segera menjawab karena tangan Ibu Intan sudah mulai menyusup ke dalamcelanaku yang emang ga make kolor. Dengan lembut ia mulai mengocok penisku."Ahh..", aku mendesah kecil, lalu kami mulai berciuman dengan mesranya.Tanpa sadar ketika berciuman tangan kami bergerilya dan mulai melucuti pakaianmasing-masing. Kami sudah telanjang bulat dan kami masih terus berciuman sementaratangan Ibu Intan mengocok penisku dengan lembutnya. Hmm.. rasanya nikmat sekali.Tidak tau gimana awalnya tetapi kami sudah berada di atas meja makan, terbaringsambil berciuman. Ibu Intan dalam posisi telentang dan aku berada di atasnya.Aku mulai menciumi lehernya dan terus bergerak ke belakang telinga."Aaahh..", Ibu Intan mendesah ketika lidahku mulai bergerak lincah dan menjilati kedua


puting susunya secara bergantian sementara tanganku yang lain memainkan klitorisnya.Vaginanya mulai basah akibat cairan pelumas yang keluar dari lubang kenikmatannya.Tangannya terus mengocok kontolku."Do.. enak.. sshh..", desahnya sambil memejamkan mata.Kami mulai berganti posisi, Ibu Intan yang mengarahkannya. Giliranku telentang danIbu Intan berada di atasku dengan posisi terbalik. Kami melakukan gaya 69. Akumenjilati klitorisnya dengan rakus seperti orang kelaparan yang bertemu makanansementara Ibu Intan menghisap kontolku dengan lembut dan sesekali menjilati kepalapenisku yang membuat merasa seperti tersengat listrik."Uhh.. sshh..", aku mendesah ketika hisapan Ibu Intan senakin kuat.Semakin cepat lidahku menggelitik klentitnya semakin ganas pula dia mengulumpenisku.Aku bangkit dan Ibu Intan kuposisikan telentang di atas meja dengan kakimengangkang. Terlihat dua buah gunung kembar yang sangat indah yang membuatdarahku berdesir hebat. Sementara di selangkangannya terdapat bibir merah muda yangmerekah lengkap dengan bulu-bulunya yang membuat rudalku  semakin mengeras. Akusegera meraih kaleng susu kental manis di sampingku dan perlahan-lahanmengoleskannya ke seluruh tubuh Ibu Intan dari mulai leher sampai dengan ujung kaki.Kemudian aku mengoleskan madu disekitar puting dan kemaluannya. Aku mulaimenjilatinya mulai dari leher. Ibu Intan hanya bisa pasrah dengan mata terpejam dandari mulutnya terdengar desahan kecil. Lidahku bergerak turun ke arah bahunya,kemudian bergerak menuju payudaranya.Tubuh Ibu Intan menggelinjang ketika lidahku menari-nari di atas puncak gunungkembarnya."Do.. aahh.. sshh.. Ibu ga tahan.. masukin Do..", Ibu Intan meminta aku segeramenusukkan penisku ke dalam vaginanya.Tapi aku pura-pura tak mendengar. Lidahku mulai bergerilya lagi menjilati semua susukental yang menempel di tubuhnya. Lidah mulai bergerak lagi ke arah perut. Lalu akumulai menjilati dari ujung kaki Ibu Intan, naik ke betis terus ke pangkal paha. Ketikalidahku menjilati cairan madu yang membasahi sekitar kemaluan dan klitorisnya, IbuIntan menggelinjang hebat dan tanpa sadar semakin membenamkan kepalaku kevaginanya. Semakin ganas aku menjilati madu yang ada di klitorisnya, semakin takterkendali juga tubuh Ibu Intan menggelinjang."Sshh.. oughh.. aahh.. pleeaassee.. masukin Do..", katanya seraya menghisap jaritelunjukku.Dia mengangkat kakinya dan menyimpannya di atas bahuku sementara aku berdiri diatas lutut. Perlahan aku mulai memasukkan penisku. Vaginanya yang sudah basahkuyup dan licin memudahkanku untuk membenamkan seluruh penisku ke lubang sorgadunia miliknya."Aahh.. nnikmmaatt..", teriaknya sambil menggoyangkan pinggulnya melingkar.Aku mulai memainkan sodokanku. Kecepatannya semakin lama semaikn kutambahbegitu pula goyangan pinggul Ibu Intan."Ibu.. enaakk.. uhh.. shh..", desahku sambil memejamkan mata."Aahh.. sshh.. mm..", ia mendesah sambil menghisap jari tanganku.Suara becek vagina Ibu Intan yang dikocok oleh penisku terdengar seperti sebuahnyanyian yang merdu. Sesekali terdengar bunyi derak meja makan tempat kamibercinta. Kami berganti posisi. Ibu Intan membelakangiku dengan posisi menunggingdan aku menusuknya dari belakang. Tubuh kami semakin basah kuyup oleh keringat.Keringat Ibu Intan yang bercampur dengan cairan susu kental menimbulkan wangi yangsemerbak. Kami semakin terhanyut ke dalam dunia yang entah dimana."Teerruuss.. cepett.. lebih.. cepett.. aahh..", Ibu Intan mendesah sambil memintaku untuk mempercepat sodokanku.

Kami berganti posisi lagi. Aku dalam posisi duduk dan Ibu Intan duduk dipangkuankusementara penisku asyik bergulat di dalam lubang vaginanya."Aahh.. sshh.. goyang terruss..", desahku ketika Ibu Intan mulai bergoyang denganganasnya.Kami berciuman sementara penisku dikocok oleh lubang vaginanya Ibu Intan yangsangat hangat sekali. Vagina Ibu Intan semakin banyak mengeluarkan cairan pelumasyang hangat. Suara becek yang diakibatkan oleh sodokan kontolku dan beceknya lubangvagina Ibu Intan semakin keras."Aaahh.. sshh.. aahh.. oohh.. yess.." desahku."Faster.. oohh.. aahh.. ssh.. faster.. Do..", desah Ibu Intan sambil memintaku untukmempercepat sodokan penisku.Sementara penisku "bermain" di dalam lubang vaginanya Ibu Intan, lidahku juga mulaimemainkan putingnya. Itu membuat tubuh Ibu Intan semakin bergerak tak karuan,goyangan pinggulnya semakin ganas dan sesekali dia menggigit leherku untuk menahankenikmatan yang dia rasakan.Semakin lama semakin kupercepat sodokan penisku dan gelitikan lidahku di putingnyasemakin kupercepat pula, semakin ganas juga Ibu Intan bergoyang."Aahh..ooohhh......sssshhhhhhh!", Ibu Intan melenguh panjang sambil memelukkusangat erat sekali, tubuhnya menegang hebat, matanya terpejam dan kurasakan adacairan hangat kental mengguyur penisku. Ibu Intan mengalami orgasme. .........Aku semakin mempercepat sodokanku. Tubuh Ibu Intan mulai melemas tapi aku terusmempercepat sodokanku."Ahh.. Ibu Intan.. aku mo keluarr.. sshh.. ahh", ada sesuatu di dalam penisku yangmulai bergerak dan geli bercampur enak yang kurasakan mulai meningkat."Do.. keluarin di luar ya.. di mulutku..", pinta Ibu Intan.Aku mencabut penisku dan dengan rakusnya Ibu Intan segera menghisap kontolkudengan ganas."Aahh..", tubuhku mengejang,ssshhhhh.....glek..glek ..sshhhh.....mataku terpejam dantubuhku seperti melayang menembus atmosfer bumi. Rasanya sangat nikmat sekali,sulit dilukiskan dengan kata-kata. Aku memuncratkan air maniku di dalam mulut IbuIntan.Ibu Intan terus menghisap penisku dengan ganas."Aahh.. ooochhh...acchhh......sshh", aku mendesah kecil ketika penisku yang mulai loyoterus dijilati oleh Ibu Intan.Lidah Ibu Intan terus menjilatinya sampai bersih. Lalu kami sama-sama terbaring lemasdi atas meja makan. Kami masih berpelukan."Nikmat sekali hari ini.. thanks ya Do..", Ibu Intan berkata kepadaku sambil menatapku."Sama-sama.. aku seharusnya yang berterima kasih..", kataku sambil membelai rambutIbu Intan.Kami lalu berciuman lalu berpelukan. Karena kecapean, kami pun langsung tertidur diatas meja makan tempat kami bermain kenikmatan.Aku terbangun ketika cahaya sudah terang. Aku melihat jam dinding, wah.. ternyatapukul setengah tujuh pagi. Kulihat Ibu Intan masih tertidur di pelukanku di atas mejamakan yang berantakan tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh kami."Bu.. bangun..", bisikku di telinga Ibu Intan.Wajahnya terlihat begitu cantik ketika tertidur."Jam berapa sekarang Do?""Setengah tujuh"."Hah.. setengah tujuh?!", Ibu Intan kaget dan segera bangun.Kami segera berpakaian dan membereskan meja yang berantakan.penisku masih terasa nyeri campur pegal......diputar dan digoyang oleh vagina Bu Intan......

Vagina estewe.....alias setengah baya...yang betul betul nikmatdan berpengalaman......

selesai

2 komentar:

  1. David, alamat Jakarta
    Chinese – indo, kulit putih, bersih, terawat
    Umur 23thn, bisa liat ktp asli
    Service Jilmek, full atas bawah smpai puas, rahasia aman privacy
    Untuk Tante, Ibu yg minat booking bs call di : 0812 8722 8068 (Serius & Call only)

    BalasHapus
  2. KUMPULAN VIDEO BOKEP INDO, JEPANG, BARAT, ASIA, ABG SMP & SMA PECAH PERAWAN KORBAN PACAR MEMEK MULUS MASIH RAPET , DESAHAN KENIKMATAN TERBARU DAN TERUPDATE 2020 FREE DOWNLOAD (.)v(.) 8==D~ Crottt .. Crottt >.<

    BOKEP VIRAL

    BOKEP INDO

    BOKEP JEPANG

    BOKEP BARAT

    BOKEP ASIA

    MIMPIBASAH.NET

    MIMPI BASAH

    BalasHapus